Welcome GKI Taman Cibunut

Jl. Van Deventer No.11, Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112

About Us....

Renungan Minggu Ini

Menerima Sebagai Kawan

Bacaan I: Yosua 5:9-12 | Antar Bacaan: Mazmur 32 Bacaan II: 2 Korintus 5:16-21 | Bacaan Injil: Lukas 15:1-3,11b-32

Pdt. Em. Melanthon Bombong

Saudara-saudara yang dikasihi Bapa, Tuhan Yesus dikerumuni pemungut cukai dan orang-orang berdosa yg datang untuk mendengarkan Dia. "Orang berdosa" di sini bukan sebutan umum untuk manusia; misalnya "Kita semua adalah orang berdosa." Ini adalah sebutan khusus untuk pemungut pajak, wanita tuna susila, orang sakit kusta, dan para gembala. Mereka ini disingkirkan dari pergaulan baik-baik, dijauhkan dari persekutuan ibadah, dibuang oleh masyarakat. Daya tarik Yesus adalah berita yg Ia bawa kepada manusia. "... semuanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia" (Luk. 15:1). Dikerumuni orang berdosa dan makan bersama mereka, melahirkan kritik keras dari alim ulama Yahudi. "Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama mereka" (2). Tuhan Yesus menerima manusia yg terbuang sebagai sahabat. Sebagai kawan. Sebagai kawan berbagi berita dan makan bersama. Tanggapan Yesus terhadap kritik para ahli agama Yahudi itu adalah perumpamaan tentang "yang hilang dan ditemukan kembali" yaitu domba, dirham, dan anak yg hilang (3-32). Semua yang hilang dan didapatkan kembali menimbulkan sukacita yg besar. Khusus untuk bacaan hari ini, tentang anak hilang (11-32), sukacita ayah digambarkan sebagai penyambutan "orang mati yg hidup kembali, yg hilang ditemukan kembali" (24,32). Sampai diulang dua kali! Pertama untuk para pegawai, yg kedua untuk anak sulung. Untuk pegawai: " ... anakku ini telah mati dan kini hidup kembali ..." Untuk anak sulung: " ... adikmu ini telah mati dan kini hidup kembali ..." Persis sama! Ayah dan anak sulung mengalami rasa duka yg sama. Sama-sama merasakan kematian darah daging sendiri. Mestinya sekarang mereka sama-sama dipenuhi sukacita menyambut yg mati hidup kembali! Kebayang besarnya pesta penyambutan mereka. Pesta besar diiringi musik yg ramai, nyanyian, dan joget-joget. Demikianlah besarnya sukacita kalau orang memutuskan hubungan dengan keluarga Bapanya dan segera kembali kepada-Nya. Pertobatan seorang anak-Nya di bumi, menggetarkan suasana Rumah Bapa di surga (7, 10)! Bagi kita, para pendosa, sungguh terasa alangkah bahagianya diampuni dan tidak diperhitungkan dosanya (Mzm. 32:1-2). Bagi Tuhan, sungguh terasa alangkah bahagianya menyambut anak-anak-Nya yg mati dan hidup kembali, bahkan datang mengerumuni Dia untuk mendengarkan Dia (Luk. 15:1). Melalui Tuhan Yesus Kristus kita sekarang sudah kembali kepada Bapa kita. Kita sudah hidup kembali; hidup dalam damai dengan Bapa kita (2 Kor. 5:16-21). Marilah kita mengikuti teladan Rasul Paulus. Ia rajin memanggil-manggil masyarakat: "Berilah dirimu didamaikan dengan Allah!" Amin.

Para Pengerja - Jadwal Ibadah

Para Pengerja

  • Pdt. Welmintje Naomi
  • Pdt. Samuel Adi Perdana
  • Pdt. Nathaniel Valentino Saleky

Kebaktian Umum

  • Kebaktian Umum Pkl. 07.00
  • Kebaktian Umum Pkl. 09.30
  • Kebaktian Umum Pkl. 17.00

Kebaktian Anak

  • Kebaktian Komisi Anak kelas sekolah Minggu pkl. 07.00
  • Kebaktian Komisi Anak kelas sekolah Minggu pkl. 09.30
  • Kebaktian Komisi Anak kelas Tunas Remaja pkl. 09.30

Kebaktian Remaja

  • Kebaktian Gabungan Remaja-Pemuda Pkl. 09.30

Kebaktian Pemuda

  • Kebaktian Gabungan Remaja-Pemuda Pkl. 09.30

Kebaktian Bajem Rancaekek

  • Kebaktian Umum Pkl. 09.30 (Mg 2 & Mg 4)

Tentang Kami

Tentang kami

Sejarah GKI Taman Cibunut

Sejumlah orang Belanda beraliran Gereformeerde bermukim di Bandung dan membentuk jemaat dewasa di Naripanweg 11 pada tanggal 1 Februari 1916 oleh jemaat induk Christelijke Gereformeerde Kerk te Batavia (Jemaat Kwitang Belanda). Itulah awal hadirnya De Gereformeerde Kerk van Bandoeng, dengan pendeta konsulen Pdt. H. A. van Andel dari Solo sampai Pdt. Dr. J. H. Bavinck dipanggil menjadi pendetanya. Beliaulah yang pada tanggal 18 Juli 1921 meletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja di van Deventerweg 15 (kini no. 11) dan meresmikannya pada tanggal 23 Desember 1921. Beliau melukiskan jemaat ini sebagai jemaat yang dikelilingi Tuhan sebagaimana gunung-gunung mengelilingi kota Yerusalem (Mazmur 125 : 2). Gambaran ayat ini tercantum pada cap gereja yang digunakan hingga tahun 1987.

Para pendeta berkebangsaan Belanda silih berganti menggembalakan jemaat, yang konon pernah berjumlah sekitar 900 orang ini. .....Lebih Detail....!

New Event

20-07-2024

No Event

Enliven! KRKP: Commitees

21-07-2024

No Event

Retreat KR-KP: Enliven!

16-04-2024

No Event

Malam Keakraban Komisi Pemuda

06-10-2024

No Event

Katekisasi Sidi